Intip Panorama Danau Sentani di Papua yang Memukau

JEMBER, iNewsJember.id - Papua dikenal oleh wisatawan sebagai tempat yang memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa. Ada banyak wisata alam dengan panorama yang sangat mempesona di daerah ini. Salah satu destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan jika mengunjungi Papua adalah Danau Sentani. 

Danau Sentani merupakan danau terluas di daerah Papua. Danau ini berlokasi di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclops dengan memiliki luas sekitar 245.000 hektar. Danau ini tak kalah indah jika dibandingkan dengan Raja Ampat yang sangat terkenal itu. 

Baca Juga

Unik! Inilah 3 Destinasi Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi

Danau Sentani terletak di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Danau ini memiliki luas sekitar 9.360 hektar dengan memiliki ketinggian sekitar 75 meter diatas permukaan laut. Harga tiket masuk ke Danau Sentani hanya sekitar Rp 10.000 saja, dan tarif ini bisa berubah sewaktu-waktu. 

Sesampainya di Danau Sentani, wisatawan bisa menjelajah dengan menggunakan kapal motor dengan tarif sebesar Rp 10.000 sampai Rp 15.000 saja. Di danau ini sudah ada fasilitas penginapan yang bisa disesuaikan dengan kantong wisatawan. Ada hotel, hostel, homestay atau resort di kawasan area wisata Danau Sentani. Harga penginapannya pun bervariasi mulai Rp 250.000 hingga Rp 1.000.000 saja. 

Waktu yang tepat untuk mengunjungi Danau Sentani adalah bulan Juni. Sebab setiap bulan Juni terdapat Festival di Danau Sentani. Festival Danau Sentani biasanya diisi dengan tarian-tarian adat yang digelar di atas perahu, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan juga beberapa sajian kuliner khas Papua. 

Baca Juga

Danau Framu, Potongan Surga dari Tanah Papua

Ada sekitar 24 kampung yang tersebar di Danau Sentani. Masing-masing kampung memiliki keunikan tradisi sendiri. Jika mengunjungi kampung-kampung ini, wisatawan bisa menggunakan perahu motor yang ada di dermaga Pantai Khalkote. Jika ingin lebih mengenal warga lokal, wisatawan bisa menginap dirumah warga. 

Editor : Abdul Muis Setiawan