JEMBER, iNewsJember.id - Tuban merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki banyak sekali makanan unik, salah satunya Ampo. Ampo merupakan makanan tradisional yang terbuat dari tanah liat sebagai bahan utamanya.
Ampo biasanya dikonsumsi sebagai camilan atau makanan ringan. Jajanan ini memiliki citarasa mirip seperti coklat yang dicampur dengan kopi tetapi sedikit gurih. Camilan tradisional ini termasuk kedalam jajanan ekstrim karena terbuat dari tanah liat. Tanah liat yang digunakan harus tanah liat yang masih murni dan tidak tercampur oleh kotoran hewan atau tidak mengandung pasir sama sekali.
Jenis tanah yang digunakan adalah tanah latosol. Tanah ini memiliki tekstur yang sangat lembut dan tidak mengandung batu, kerikil, maupun pasir. Pemilihan tanah ini harus dilakukan dengan cermat, agar tanah yang didapatkan benar-benar tanah yang masih steril.
Ampo diketahui sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda atau sekitar 350 tahun yang lalu. Dulu nenek moyang sangat kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan, sehingga terciptalah camilan ampo.
Ampo terbuat dari tanah liat yang dipadatkan dan dibentuk kubus, kemudian diserut menggunakan alat dari bambu yang menyerupai stik. Ampo yang sudah diserut kemudian diasapi di atas tungku hingga kering dan siap dikonsumsi.
Ibu hamil di daerah Tuban banyak yang mengidam-ngidamkan cemilan ekstrim ini. Hal ini karena ampo memiliki rasa yang sedikit gurih. Bahkan ada ibu hamil yang rela mencari ampo hingga ke produsennya langsung. Selain itu, masyarakat Tuban juga mempercayai bahwa ampo bisa bermanfaat untuk memperkuat kandungan ibu hamil. Oleh sebab itu, jajanan ini banyak diburu oleh para ibu hamil.
Selain sebagai camilan, ternyata ampo bisa digunakan sebagai bahan alternatif pengobatan. Biasanya ampo digunakan untuk mengobati berbagai penyakit ringan. Hal ini karena ampo bisa memberikan efek dingin untuk tubuh.
Penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi ampo adalah diare, gatal-gatal, dan juga demam. Di era saat ini, masyarakat lebih memilih untuk membeli makanan fast food sehingga eksistensi ampo sudah jarang dikonsumsi atau bahkan hampir punah.
Di Tuban sendiri hanya tersisa satu produsen saja yakni Mbah Rasimah dan anaknya. Mereka tinggal di Dusun Trowulan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding. Keterampilan membuat ampo didapatkan secara turun temurun dari buyut Mbah Rasimah.
Editor : Abdul Muis Setiawan