Bentuk ini dipilih karena buaya hanya akan kawin sekali sepanjang hidupnya, dan kepercayaan ini diyakini secara turun temurun. Roti buaya dibuat sepasang, yakni roti buaya betina ditandai dengan roti buaya kecil yang diletakkan di atas punggung atau di samping roti buaya jantan.
Roti buaya yang dibuat sepasang memiliki makna kesetiaan dalam berumah tangga hingga beranak cucu.
Awalnya roti buaya dibuat dengan tekstur yang sangat keras dan sengaja dibiarkan sampai membusuk. Hal ini memiliki simbol bahwa pasangan yang menikah akan langgeng hingga akhir hayat.
Dengan seiring berjalannya waktu, roti buaya dibuat dengan tekstur yang lebih lembut sehingga dapat dimakan. Roti buaya juga dibagikan kepada kerabat yang belum menikah dengan harapan dapat segera menyusul untuk melangsungkan pernikahan.
Editor : Abdul Muis Setiawan