Logo Network
Network

Mitos di Balik Pesona Keindahan Pantai Papuma

Eko Riswanto
.
Minggu, 27 November 2022 | 15:54 WIB
Mitos di Balik Pesona Keindahan Pantai Papuma
Pantai Papuma Jember (Foto: Istimewa)

JEMBER,iNews.id-Wisata pantai Papuma di Jember selalu menjadi incaran masyarakat domestik maupun mancanegara.

Dibalik pesona keindahan pantai ini konon banyak kisah yang menyebut bahwa pantai selatan ini dihuni oleh Nyi Roro Kidul, tak jarang orang juga menyebut pantai ini syarat dengan hal-hal mistis.

Papuma kepanjangan dari Pasir Putih Malikan. Malikan sendiri adalah batu yang berbentuk datar mirip dengan kerang raksasa. Batu ini berjajar di sepanjang bentangan pantai yang menghadap ke barat. Pantai ini berlokasi di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Pantai ini bersebelahan dengan Pantai Watu Ulo.

Terdapat banyak mitos yang saling berkaitan dengan pantai ini. mulai dari ombak yang sering memakan korban hingga terdapat pulau-pulau yang terbentuk dari bebatuan dan ditinggali oleh banyaknya ular.

Ombak dari pantai papuma sering dikaitkan dengan hal mistis. Sama dengan pantai di wilayah selatan lainnya. Di pantai ini sering memakan korban karena ombaknya yang tinggi. Gulungan ombak di pantai papuma sangat menakutkan dan ganas. Banyak wisatawan yang tergulung ombak di pantai ini. Korban yang hanyut selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis seperti dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul yang notabennya penguasa pantai selatan. Karena di papuma telah memakan banyak korban, pihak pengelola mulai memasang papan peringatan bagi pengunjung agar tidak berenang di pantai.

Ada juga batu malikan yang menjadi asal usul penamaan pantai ini. Konon di pantai ini Raden Mursada dan Mursaud ( Joko Samudera 0 memancing. Di atas batu inilah Mursada tak sengaja memancing ikan ajaib yang bernama ikan mina. Yang kemudian ikan tersebut dilepaskan olehnya.

Ada juga pulau yang terbentuk dari gabungan bebatuan dan dihuni oleh ular-ular berbisa. Bebatuan ini menjadi salah satu ciri khas pantai Papuma. Ada sekitar 7 tonjolan batu karang yang jika dilihat dari atas seperti bebatuan berderet. Batu-batu itu memiliki nama - nama yang unik, yaitu Dhampar kencana, Genteng / kura- kura, Kodok, Kresna, Narada, dan Kajang. Namun ada salah satu batu karang yang tak memiliki nama sendiri. Batu karang ini sangat dihindari oleh masyarakat setempat karena dipercaya pada bebatuan tersebut ada segerombolan ular yang berbisa.

Di papuma juga ada gua yang terdapat pada batu karang dengan ceruk kecil yang diberi nama Gua Lawa atau Gua Kelelawar. Gua ini juga tidak selalu bisa di lihat wisatawan, hanya pada saat air sedang surut saja Gua Lawa bisa tampak. Menurut mitos yang dipercayai oleh masyarakat, sekitar gua ini adalah tempat bersemayamnya Dewi Sri Wulan ( salah satu putri penguasa pantai selatan ) dan juga tempat bersemedinya Kyai Mataram. 

Pantai Papuma juga sering melakukan ritual larung sesaji. Persembahan ini diselenggarakan hanya pada waktu-waktu tertentu. Ritual ini dilakukan pada tanggal 1 Suro. Tujuan diadakannya ritual adalah sebagai suatu bentuk rasa syukur atas berlimpahnya hasil laut di tahun ini. Juga ritual ini sebagai bentuk permohonan agar hasil panen bisa melimpah di sepanjang tahun.

Editor : Abdul Muis Setiawan

Follow Berita iNews Jember di Google News

Bagikan Artikel Ini