Kisah Mistis dibalik Keindahan Bukit Gombel Semarang

Intan Eka
Kisah Mistis dibalik Keindahan Bukit Gombel Semarang ( foto : istimewa )

JEMBER, iNewsJember.id - Kota Semarang merupakan ibu kota dari Jawa Tengah. Kota Semarang juga memiliki banyak sejarah di masa lalu, bahkan keberadaan kota ini sudah ada sejak berdirinya Kesultanan Demak. Pada masa Hindia Belanda, daerah Kota Semarang menjadi pusat perekonomian untuk wilayah Jawa Tengah. 

Di Semarang juga terdapat beberapa tempat yang banyak menyimpan duka lara dari pribumi yang tertindas selama kolonialisme Hindia Belanda. Salah satunya adalah Bukit Gombel di Ngesrep, Kecamatan Banyumanik. Dulu Bukit Gombel dijadikan kawasan pemakaman kuno dari etnis Tionghoa yang tinggal di Kota Semarang. 

Menurut kepercayaan masyarakat setempat Bukit Gombel merupakan sarang dari salah satu hantu di dalam mitologi Jawa yakni Wewe Gombel. Hantu ini bertubuh tinggi besar dengan payudara yang menjuntai ke bawah. Wewe gombel juga sangat suka menculik anak-anak kecil yang masih bermain di luar rumah saat waktu Magrib tiba. 

Ada pula kisah tentang Bukit Gombel dengan sosok Kyai Pandanaran yang melewati kawasan bukit saat hendak berziarah ke suatu makam di Gunung Jabalkat. Dari sinilah nama Gombel muncul dan bermakna sebagai perbukitan yang terjal dan curam. 

Saat ini Bukit Gombel dibelah oleh sebuah jalan yang sangat ramai dilalui oleh kendaraan. Jalan ini dibangun pada masa kolonialisme Hindia Belanda yang saat itu dipimpin oleh Baron van Heeckeren. Pembangunan jalan ini sempat ditolak oleh masyarakat Tionghoa, sebab di Bukit Gombel terdapat kawasan makam para leluhur Tionghoa. 

Memindahkan makam bukanlah hal yang mudah bagi masyarakat Tionghoa karena harus melewati serangkaian ritual yang sangat panjang. Tetapi karena kekuatan Pemerintah Belanda yang terlalu besar, akhirnya masyarakat Tionghoa menurut. Karena jumlah makam yang harus dipindahkan sangat banyak, kemungkinan besar banyak jasad-jasad yang belum sempat dipindahkan dan masih terkubur di bawah aspal atau pemukiman penduduk di Bukit Gombel.

Dulu di Bukit Gombel terdapat sumber mata air yang dikenal dengan nama Mata Air Pengantin atau Sendang Pengantin. Mata air ini digunakan untuk melakukan berbagai ritual kejawen yang sangat erat kaitannya dengan hubungan laki-laki dan perempuan. 

Konon, jika ada rombongan pengantin yang melewati kawasan Bukit Gombel harus memberikan korban berupa ayam putih mulus atau melempar uang receh agar tidak celaka. Tetapi rombongan pengantin tak mengindahkan larangan ini sehingga sang pengantin dikabarkan hilang. Masyarakat setempat juga percaya, jika tidak mengindahkan larangan ini akan menemui celaka saat di jalan atau kecelakaan yang berujung maut. 

Bukit Gombel juga banyak menelan korban. Masyarakat juga percaya ada sosok gaib penunggu Bukit Gombel yang selalu menggoda para pengendara agar mengalami kecelakaan.Godaan ini bermacam-macam seperti menampakkan diri di pinggir jalan atau menyeberang secara cepat dan membuat kaget para pengendara yang melintas.

Kadang juga ada penampakan sosok wanita yang berpakaian putih gading melintas sisi jalan dengan melambaikan tangan untuk mencari tumbangan. Lokasi yang paling angker dari Bukit Gombel ada di tanjakan kecil yang naik sekitar 75 derajat. Konon, tempat tersebut adalah lokasi kerajaan gaib Bukit Gombel berdiri. Jika semakin sering terjadi kecelakaan, masyarakat sekitar biasanya melakukan sebuah ritual, yakni menanamkan kepala sapi sebagai bentuk penolak bala. 

 

Editor : Abdul Muis Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network