Tolak Adanya Pembangunan Masjid, Warga Daegu Korsel Lemparkan Kepala Babi

Eko Riswanto
Ilustrasi bangunan Masjid (Foto:Istimewa)

DAEGU, iNewsJember.id-Pembangunan masjid di Korea Selatan yang diinisiasi oleh warga muslim di Negara tersebut mendapat perlawanan keras dari masyarakat setempat. Meski sebelumnya pemerintah Korea Selatan sudah mengeluarkan izin untuk pembangunan masjid pada tahun 2020.

Hal itu tidak menghentikan warga untuk menolak, bahkan mereka kerap melakukan aksi-aksi penolakan. Terbaru, warga yang menolak melakukan aksi menaruh tiga kepala babi di atas bangku di sebuah gang di luar masjid tersebut.

Tercatat ada tiga kali aksi pelemparan babi ke rumah ibadah (Masjid) pertama kali, ditaruh pada 27 Oktober lalu. Berikutnya diletakkan pada 14 November dan yang ketiga pada 6 Desember.

Warga menolak atas berdirinya bagunan masjid karena dianggap akan menimbulkan kebisingan, membuat padat gang sempit, dan merusak nilai real estate setempat lantaran para pembeli dan penyewa dianggap tak suka dengan daerah yang sering dikunjungi umat Islam.

Konflik antara warga setempat dan pelajar Muslim di daerah Daegu itu terjadi setelah pemerintah setempat mengizinkan pembangunan masjid di dekat Universitas Nasional Kyungpook pada 2020.

Warga keberatan dengan pembangunan masjid dua lantai tersebut dan mengajukan petisi yang telah ditandatangani oleh lebih dari 10 ribu orang kepada kantor distrik Daegu Buk Gu pada Februari 2021. Petisi itu menyerukan proyek rumah ibadah Muslim itu dihentikan.

"Mereka mengadakan aksi unjuk rasa melawan Islam, mereka menyebut kami teroris, mereka membawa spanduk yang menentang agama kami, mereka menyebarkan pamflet berisi kebencian terhadap Muslim di wilayah kami, tindakan ini disebut apa? Ini murni Islamofobia," kata perwakilan mahasiswa Muslim bernama Mian Muaz Razaq.

Kejadian itu lantas membuat juru bicara kelompok aktivis hak asasi manusia menyerukan Pelapor Khusus PBB tentang kebebasan beragama untuk mendesak pemerintah Korsel turun tangan menghentikan aksi para penduduk. Mereka juga meminta kepala babi yang berada di masjid itu disingkirkan secepatnya.

Seruan itu sendiri dilontarkan setelah otoritas lokal gagal mengabulkan permintaan para pelajar Muslim untuk menyingkirkan kepala babi di masjid.

Pemerintah setempat pun memutuskan untuk menghentikan pembangunan masjid tersebut.

Namun, para pelajar Muslim tidak terima. Mereka kemudian membawa masalah itu ke pengadilan.

Editor : Abdul Muis Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network