get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolres Jember Ingatkan Warga untuk Tetap Waspada Jelang Lebaran

Dua Warga Jember Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang di Kamboja

Rabu, 09 April 2025 | 19:57 WIB
header img
Dua warga Jember jadi korban perdagangan orang. Foto Ilustrasi.

JEMBER,iNewsJember.id – Dua warga asal Jember, Balqis Safira Nur Firdausi (23 tahun) dan Thariq Wachid Ismail (27 tahun), masih terjebak di Kamboja setelah diduga menjadi korban perdagangan orang. Hingga kini, mereka masih menjalani proses pemeriksaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh untuk memastikan apakah mereka benar-benar menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Keduanya, yang berasal dari Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember, awalnya berangkat ke Kamboja pada Oktober 2022 untuk bekerja. Mereka terjebak dalam situasi yang diduga merupakan penipuan oleh pihak yang memanfaatkan keinginan mereka untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga yang serba terbatas.

Tutik Suhartik, ibu korban, menceritakan bahwa kedua anaknya tersebut tergiur dengan tawaran pekerjaan yang dijanjikan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga. Namun, pekerjaan yang mereka dapatkan berada di daerah perbatasan dekat Thailand dan tidak diketahui dengan pasti perusahaan tempat mereka bekerja. 

"Awalnya anak saya itu (Thariq Wachid Ismail) kenal punya teman, terus kemudian diajak kerja, katanya di digital advertising kemudian ditaruh di Surabaya dikasih apartemen," Ujar Tutik, Rabu (9/4/2025).

"Sempat video call sama saya, namanya anak-anak masih umur 2 bulan (baru lulus SMA). Alhamdulillah bangga. Terus habis itu adiknya (Balqis Safira Nur Firdausi) diajak sekitar sebulan, mereka dipindah ke Batam. Di Batam itu sekitar satu atau 2 bulan,” Tambah Tutik.

Tidak hanya itu, paspor dan dokumen kependudukan lainnya juga ditahan oleh majikan. Sejak saat itu, mereka dilaporkan mengalami kekerasan, penyekapan, dan tidak dibayar gaji. Bahkan, atasan mereka meminta uang tebusan sebesar Rp 100 juta untuk membebaskan kedua warga Jember tersebut.

"Anak-anak kurang lebih 2,5 tahun di luar negeri, sejak Oktober 2022. Posisi terakhir di Kamboja. Sekitar tahun 2024 Ayahnya meninggal. Thariq sempat pulang, tapi untuk Balqis masih di sana. Kemudian setelah pemakaman ayahnya, Thariq kembali ke sana (Kamboja) untuk kerja itu,” jelasnya.

Beruntung, pada bulan Ramadan lalu, kedua anak tersebut berhasil kabur dengan bantuan teman-temannya. Namun, proses kepulangan mereka terhambat karena staf KBRI Phnom Penh sedang dalam libur Lebaran. 

Meskipun begitu, kepulangan mereka tetap dibantu oleh berbagai pihak, termasuk Sekretaris Komisi D dari Fraksi PDIP, Indi Naidha, yang telah berkoordinasi dengan anggota Komisi 1 DPR RI, Nico Siahaan, untuk mempercepat pemulangan kedua korban.

Saat ini, pihak-pihak terkait sedang menunggu kepulangan Balqis Safira Nur Firdausi dan Thariq Wachid Ismail ke tanah air, tepatnya ke Jember.

Editor : Eko Riswanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut