JEMBER, iNewsJember.id - Desa Sucopengepok, Kecamatan Jelbuk Jember disebut berpotensi mengalami bencana longsor, hal itu menyusul setelah terjadinya retakan tanah di lahan persawahan milik warga sepanjang 1 km.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Sigit Akbari mengatakan retakan tanah di Desa Sucopangepok, memicu terjadinya tanah longsor yang mengancam sekitar 500 jiwa atau 150 kepala keluarga di desa setempat.
“Hasil pemantauan kami bahwa dampak dari keretakan tanah itu menyebabkan lahan persawahan milik warga mengalami penurunan tanah sekitar 30 cm dan mengalami keretakan tanah dengan lebar 20 cm,” jelas Sigit Akbari, Jumat (10/3).
Menurut Sigit retakan tanah tidak hanya terjadi di persawahan saja namun jalan di desa itu juga terpantau mengalami retak retak. Untuk mengantisipasi terjadinya longsor pihaknya merekomendasikan kepada warga setempat untuk penanaman rumput jenis vetiver.
“Kami memberikan rekomendasi agar dilakukan kegiatan penanaman vetiver atau sejenisnya di beberapa lokasi agar dapat mencegah terjadinya longsor di kawasan tersebut,” tutur mantan kepala Bekesbangpol Jember itu.
Atas peristiwa itu dirinya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Badan Geologi Kementerian ESDM. “Kami imbau masyarakat di Dusun Karanganyar, Desa Sucopangepok meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman tanah longsor akibat retakan tanah itu. Makanya ke depan setelah musim hujan ini segera dilakukan penghijauan di lereng gunung Argopuro,” tandanya.
Editor : Abdul Muis Setiawan