JEMBER,iNewsJember.id -Inflasi di Jember menyentuh angka 0,18 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,05 tertinggi kedua di Jawa Timur. Hal itu berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember, inflasi bulanan pada bulan Februari 2023.
Komoditas penyumbang terbesar terjadinya inflasi di Kabupaten Jember selama Februari kemarin yakni komoditas beras sebesar 0,07 persen.
Menurut Kepala BPS Jember Tri Erwandi inflasi terjadi disebabkan karena harga kebutuhan yang tidak stabil. “bisa karena moment menjelang bulan Ramadhan sehingga kebutuhan masyarakat juga ikut meningkat,” Jelas Tri Erwandi dalam keterangan tertulisnya.
Ia menyampaikan beberapa hal yang perlu diwaspadai selama menjelang bulan Ramadhan, terutama kebutuhan pokok masyarakat harus terjamin ketersediaannya. “kalau pun tersedia, itu juga harus cukup.Jika tidak, maka hal itu juga akan memicu kenaikan harga,” urainya.
Selain beras kata Tri, rokok kretek juga ikut andil penyumbang terjadinya inflasi di Kabupaten Jember selama satu bulan kemarin , “pada bulan Februari 2023 terjadi inflasi month to month (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,05 persen. Rokok filter 0,07 persen dan beras 0,07, ” ungkap Tri.
“Komoditas lainya seperti cabai rawit mencapai 0,03 persen, bawang merah dan bawang putih sebesar 0,03 persen,” tambahnya.
Berdasarkan data yang terhimpun, inflasi tertinggi di Jawa timur terjadi di kota Gandrung Banyuwangi sebesar 0,29 persen, sebaliknya, kabupaten yang mengalami deflasi tertinggi yakni kabupaten Sumenep sebesar 0,02 persen disusul Kabupaten Probolinggo sebesar 0,04 persen.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Jember mengambil langkah melakukan rapat koordinasi bersama seluruh stakeholder terkait. Salah satu topik pembahasan yakni pengendalian harga beras. Berdasarkan data yang dihimpun dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga beras di beberapa daerah di Indonesia telah mengalami kenaikan yang signifikan.
Bupati Hendy Siswanto menyampaikan, Pemkab Jember akan melakukan langkah pengendalian inflasi dengan Pasar Murah selama bulan Ramadhan.
“Pasar Murah ini akan diselenggarakan di 31 Kecamatan saat pelaksanaan Jember Hadir Untuk Rakyat (J-Hur).“Nanti bulan puasa kita akan laksanakan J-Hur lagi, kita keliling ke berbagai desa dan Kecamatan, di situ ada pasar murah juga, bantuan sembako untuk warga kurang mampu dan dialog terbuka bersama warga,” kata Hendy.
Sementara Kepala Perum Bulog Sub Divre Jember Ahmad Mustari menyampaikan, harga beras di Jember saat ini berada pada angka stabil dengan stok yang cukup hingga panen raya pada awal bulan puasa mendatang.
Editor : Abdul Muis Setiawan