JEMBER, iNewsJember.id - Sutarji, seorang pria asal Tulungagung yang memiliki koleksi sedikit berbeda, yakni mengumpulkan tali pocong jenazah yang meninggal tepat pada hari Selasa Kliwon.
Menurut kalender Jawa, ada sebuah mitos atau cerita turun temurun yang menjelaskan bahwa siapa saja yang berhasil mengambil tali pocong orang yang meninggal tepat pada hari Selasa Kliwon, ia akan berubah menjadi sakti mandraguna.
Sutarji mengaku telah mengoleksi belasan tali pocong dari orang yang meninggal tepat di hari Selasa Kliwon. Sutarji menjelaskan bahwa tali pocong ini tidak didapatkannya dengan cara mencuri di dalam makam, melainkan dengan meminta langsung dari keluarga ahli waris jenazah.
"Saya ambil, tapi saya harus seizin keluarganya. Kalau nggak boleh, ya nggak tak ambil. Tali pocong ini dapat dari orang-orang sini,” ucap Sutarji, ditemui di rumahnya di Dusun Jeding Kulon RT 1 RW 1 Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, dikutip dari celebrities.id, Rabu ( 01/03 ).
Ia kabarnya telah mulai mengoleksi tali pocong ini dari 10 tahun yang lalu. Pria berusia 62 tahun ini terobsesi ingin membuktikan bahwa mitos mengoleksi tali pocong jenazah yang meninggal tepat di hari Selasa Kliwon ini tidak benar.
"Ini khusus yang meninggal Selasa kliwon, kan mitosnya yang meninggal Selasa kliwon itu tali pocongnya dicari karena bisa nambah kesaktian," tuturnya.
Dia ingin meluruskan bahwa stigma masyarakat tentang kesaktian pemilik tali pocong ini tak terbukti kebenarannya. Bahkan menurut kepercayaan orang Jawa, orang yang meninggal pada Selasa Kliwon kuburannya harus dijaga hingga 40 hari, agar tali pocong tidak dicuri oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Biasanya orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini mengambil tali pocong untuk menambah kekuatan magis.
"Saya selalu tekankan jangan percaya begituan, percaya cuma sama Allah saja. Tali pocong juga nggak ada fungsinya, percaya Gusti Allah. Ingin mematahkan stigma, mati itu wajib sudah pasti semua orang mati. Kalau ada barang gaman (tali pocong) buat hilang. Itu khayal," katanya.
Ternyata mitos tali pocong bisa terbantahkan oleh Sutarji, buktinya ia pernah mengalami kecelakaan dengan luka jahitan pada jari kelingkingnya.
"Kalau tali pocong itu membuat orang sakti, ya saya jatuh nggak apa-apa, ini jari harus dijahit, artinya ya nggak sakti, percaya cuma sama Allah saja," ucap Sutarji.
Sutarji juga mengingatkan kepada semua masyarakat untuk tetap percaya kepada Tuhan, bukan kepada benda mati seperti tali pocong.
Editor : Abdul Muis Setiawan