JEMBER, iNewsJember.id - Sakit pinggang adalah masalah kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang. Bahkan saat ini tengah tren istilah “ kaum Jompo” di kalangan anak muda. Meski memiliki usia yang relatif muda, namun kerap kali mereka mengalami sakit pinggang. Hal inilah yang mendasari penyebutan kaum jompo di kalangan anak muda.
Umumnya sakit pinggang timbul karena beberapa faktor sederhana, seperti duduk diam terlalu lama di satu waktu atau kurangnya aktivitas fisik. Apabila sedang mengalami sakit pinggang, bisa menggunakan obat alami yang low budget untuk mengatasinya. Apa saja ?
1. Mandi air garam
Mandi menggunakan air garam merupakan salah satu pengobatan tradisional untuk mengatasi sakit pinggang. Ketika menggunakan air garam, magnesium sulfat akan masuk melalui pori-pori kulit sehingga bisa mengatasi otot yang tegang dan sakit. Dengan berendam selama kurang lebih 20 menit bisa meredakan nyeri otot di bagian punggung, terutama setelah melakukan olahraga berat.
2. Minuman anti-inflamasi
Minuman herbal yang memiliki sifat anti-inflamasi bisa digunakan untuk meredakan sakit pinggang. Salah satu cara minuman herbal yang bisa digunakan adalah susu kunyit dan teh hijau jahe. Susu kunyit memiliki kandungan antioksidan, anti-rematik, dan juga anti-inflamasi. Sedangkan teh hijau jahe bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit pada otot. Kedua minuman ini bisa membantu tubuh mengatasi sakit pinggang.
3. Kompres air dingin atau hangat
Saat mengalami sakit pinggang, terapi menggunakan air dingin atau hangat bisa dijadikan sebuah solusi. Menurut para ahli kompres dengan menggunakan air es bisa membantu mengurangi rasa sakit dengan membuat area tersebut menjadi mati rasa sehingga pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Sementara kompres menggunakan air hangat bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks, sehingga aliran darah di dalam tubuh kembali normal.Saat mengalami cedera sebaiknya gunakan minggu pertama dengan mengompres bagian luka menggunakan air hangat. Kondisi ini bisa membantu proses penyembuhan di dalam tubuh.
Editor : Abdul Muis Setiawan