JEMBER, iNewsJember.id - Secara medis, pendarahan di selaput otak sering disebut sebagai subdural hematoma atau perdarahan subdural. Perdarahan pada otak terjadi di antara selaput otak lapisan luar dan selaput otak lapisan tengah.
Pada dasarnya, kondisi seperti ini bisa dialami oleh siapa saja dan bisa disebabkan oleh cedera kepala yang tidak sengaja. Ada beberapa kelompok orang tertentu yang memiliki resiko lebih tinggi terkenal hematoma subdural. Apa saja ?
1. Atlet
Yang pertama ada atlet olahraga yang biasanya selalu bermain kontak fisik keras. Seperti atlet sepak bola. Atlet tersebut memiliki peluang yang lebih tinggi terkena pukulan di kepala yang bisa menyebabkan perdarahan pada otak.
2. Konsumsi pengencer darah
Jika sering mengkonsumsi obat pengencer darah ternyata bisa memberikan dampak yang sangat fatal. Sebab obat ini akan memperlambat proses pembekuan pada darah. Jika darah tidak menggumpal, pendarahan bisa semakin parah dan berlangsung lama.
3. Konsumsi minuman beralkohol
Seiring berjalannya waktu, minum terlalu banyak alkohol bisa menyebabkan kerusakan pada organ hati. Organ hati yang rusak ini tak bisa menghasilkan protein yang cukup untuk membantu menggumpalkan darah. Hal ini bisa meningkatkan resiko terjadinya pendarahan yang tidak terkendali.
4. Orang paruh baya
Orang lanjut usia atau paruh baya memiliki resiko pendarahan pada otak. Sebab seiring bertambahnya waktu, otak manusia akan menyusut ke dalam tengkorak, sedangkan ruang antara tengkorak dan otak akan semakin melebar. Hal inilah yang menjadi pemicu pembuluh darah kecil di selaput antara tengkorak dan otak yang meregang. Saat kondisi ini vena di dalam otak akan menipis dan meregang, sehingga berpeluang untuk robek.
Editor : Abdul Muis Setiawan