get app
inews
Aa Read Next : Review: Glad2Glow AHA BHA PHA Intensive Peeling Solution

Awug, Jajanan Pertanda Panen Telah Usai

Selasa, 24 Januari 2023 | 12:03 WIB
header img
Awug, Jajanan Pertanda Panen Telah Usai ( foto : istimewa )

JEMBER, iNewsJember.id - Awug merupakan kue khas Sunda yang berwarna putih bercampur dengan warna coklat. Perpaduan dua warna ini berasal dari bahan utamanya, yang berupa tepung beras dan juga gula merah. 

Sekilas jajanan ini sangat mirip dengan bentuk tumpeng yang kerucut. Karena dalam proses pembuatannya adonan awug dikukus menggunakan aseupan atau kukusan yang digunakan untuk mencetak tumpeng. Awug masih menggunakan daun pisang sebagai alasnya, sehingga terkesan sangat tradisional. 

Dahulu kue tradisional ini dibuat oleh masyarakat lokal disaat panen telah usai. Namun kini, jajanan awug sudah sering dijajakan di pinggir jalan. Masyarakat sangat menyukai kudapan yang satu ini, karena memiliki citarasa yang manis dan gurih dari campuran parutan kelapa di dalam adonan. 

Di Bandung, awug sangat terkenal akan kelembutan serta rasa manis yang pas. Ada salah satu kedai penjual awug yang tak pernah sepi. Kedai ini bernama “ Awug Beras Cibeunying “. Pembeli di kedai ini pun beragam mulai dari anak muda hingga lansia. 

Pemilik kedai, Ajang Muhidin mengatakan bahwa kue ini terinspirasi dari sang nenek yang selalu membuatkan jajanan awug setelah panen beras selesai. Namun, sang nenek tak pernah berpikiran untuk menjual jajanan ini, dan hanya dinikmati bersama keluarga saja. Kemudian ia memiliki inisiatif untuk berjualan awug resep dari sang nenek. Mulanya ia berjualan di pinggiran kota Bandung pada tahun 1975. 

Awalnya ia membuka warung pedagang kaki lima pada tahun 1980 tepat di dekat Apotek Cibeunying. Tanpa disangka masyarakat setempat banyak yang menyukai awug yang dijualnya. Akhirnya kini ia sudah bisa menetap di toko dengan nama “ Awug Beras Asli Cibeunying “. Toko ini tepat berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 361, Kacapiring, Cibeunying Kidul, Bandung. 

Awug memiliki rasa yang mirip dengan kue putu. Yang membedakan hanya cetakan dan juga tekstur adonan setelah dikukus. Tekstur awug terkesan lebih halus dibandingkan kue putu yang sedikit kasar. 

Selain menjual awug, toko ini juga menjual berbagai macam kue tradisional lainnya seperti lupis, klepon, onde-onde, nagasari, dan lain sebagainya. Saking terkenalnya dalam sehari awug Cibeunying ini mampu menghabiskan tepung beras sebanyak tiga karung atau setara dengan 75 kilogram. Jika penasaran dan ingin mencicipi awug, bisa datang ke kedai Awug Beras Asli Cibeunying pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.

Editor : Abdul Muis Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut