Bandrek, Minuman Khas Sunda yang Eksis Sejak Abad Ke-10

JEMBER,iNews.id - Bandrek merupakan salah satu minuman tradisional khas Sunda yang menyehatkan. Karena bandrek terbuat dari rempah-rempah pilihan seperti jahe, kayu manis, gula merah, dan lain sebagainya. Yang membuat minuman ini cocok dikonsumsi saat malam hari atau cuaca dingin. 

Minuman bandrek sudah ada sejak abad ke-10 hingga abad ke-20. Minuman ini pertama kali dibuat oleh masyarakat Sunda dengan memanfaatkan rempah-rempah. Kala itu rempah-rempah memang menjadi salah satu barang primadona, dan membuat minuman ini memiliki harga jual yang sangat tinggi. Pada masa itu, banyak bangsa-bangsa Eropa yang rela menukarkan barang berharganya demi mendapatkan rempah-rempah termasuk juga untuk bisa mencicipi minuman mewah ini. Sebab di negara mereka, rempah-rempah sangat sulit didapatkan.

Namun seiring berjalannya waktu, kepopuleran rempah-rempah mulai meredup dan mulai mencari komoditas baru. Sejak meredupnya kepopuleran rempah-rempah, ternyata Bangsa Eropa lebih memilih kopi dan teh sebagai komoditas baru. 

Saat itu juga, bandrek mulai jarang diminati dan dikonsumsi. Hanya sebagian orang saja yang minum bandrek ini. Baru-baru ini minuman bandrek mulai eksis kembali dan digemari oleh masyarakat. Bandrek tak hanya terkenal di warga Sunda saja, ternyata minuman ini sudah terkenal hampir di seluruh Nusantara. 

Di beberapa daerah, bahan dasar bandrek tak hanya berupa rempah-rempah saja, ada yang menambahkan cengkeh, telur ayam kampung, hingga susu sesuai dengan selera masyarakat. 

Selain bisa menghangatkan tubuh saat kedinginan, ternyata minuman ini memiliki efek baik untuk kesehatan seperti mampu meredakan peradangan, membantu meringankan flu dan batuk, menurunkan demam, mengurangi mual dan pusing, serta bisa untuk mengurangi nyeri pada persendian. 

Bandrek mudah ditemukan di berbagai tempat makan maupun cafe yang menjual makanan serta minuman tradisional. Minuman ini biasanya dibanderol mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 13.000 saja, sangat murah dan terjangkau kan ? Ada yang mau mencoba minuman satu ini ?

Editor : Abdul Muis Setiawan