JEMBER, iNewsJember.id - Dua calon jamaah haji lansia asal Kabupaten Jember yang tergabung dalam Kloter 32 terpaksa menjalani perawatan medis setelah mengalami gejala demensia saat berada di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Keduanya sempat menunjukkan perilaku tidak stabil, bahkan menyatakan keinginan untuk pulang. Salah satu jamaah mengaku khawatir karena merasa harus memberi makan sapi di rumah, sementara satu lainnya ingin pulang tanpa alasan yang jelas.
dr Mochammad Gesta Robi Farmawan, Ketua Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Surabaya, menjelaskan bahwa satu pasien kini dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Menur, sementara satu lagi masih dalam pengawasan di klinik Asrama Haji.
"Gangguan ini sering dipicu oleh perubahan lingkungan dan stres adaptasi, terutama pada jamaah lanjut usia,” ujar dr Gesta.
Menurutnya, meski edukasi dan pemeriksaan kesehatan telah dilakukan sejak dari daerah asal, kondisi seperti ini masih bisa terjadi. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar ada pengawasan khusus bagi jamaah berusia lanjut.
dr Gesta juga menyampaikan bahwa dalam kondisi tertentu, ibadah haji bisa dilakukan melalui badal haji, yaitu digantikan oleh anggota keluarga seperti anak.
"Kami menyarankan agar anak atau kerabat dekat bisa menggantikan, demi menjaga keselamatan dan kemanusiaan,” jelasnya.
Editor : Eko Riswanto
Artikel Terkait
