Jadi Ikon Magetan, Inilah Asal Usul Telaga Sarangan yang Melegenda

Intan Eka
Jadi Ikon Magetan, Inilah Asal Usul Telaga Sarangan yang Melegenda ( foto : istimewa )

JEMBER, iNewsJember.id - Telaga Sarangan terletak di Kabupaten Magetan. Telaga ini berada persis di bawah kaki Gunung Lawu dan selalu menjadi ikon wisata andalan dari kabupaten ini. Setiap tahunnya, ada ribuan wisatawan yang berkunjung kesana, terutama di hari libur. Tempat wisata ini selalu penuh dengan wisatawan. 

Asal mula Telaga Sarangan berawal dari sepasang suami istri yang bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir yang tinggal di bawah kaki Gunung Lawu. Keluarga ini tak memiliki keturunan, dan kesehariannya hanya pergi mengelola ladang yang ada di dekat rumah saja. 

Pada suatu hari, Kyai Pasir berangkat ke ladang untuk membuka lahan untuk bercocok tanam yang baru. Lahan baru tersebut masih terdapat banyak sekali pohon yang sangat besar di dalamnya, maka Kyai Pasir menebang beberapa pohon besar untuk memudahkan dalam bercocok tanam. 

Suatu hari Kyai Pasir menemukan sebuah telur yang berada tepat di bawah pohon besar yang hendak ia tebang. Telur itu aneh, karena tidak ada hewan bertelur di sekitar tempat ini. Ia bingung telur apakah itu. 

Karena merasa lapar dan sangat lelah, akhirnya Kyai Pasir membawa telur tersebut pulang dan meminta sang istri memasakkan telur itu untuk disantap bersama. Setelah dimasak, separuh telur itu diberikan kepada suaminya dan setengahnya lagi dimakan sendiri. Selepas itu ia pergi lagi melanjutkan pekerjaannya yang tertunda di ladang dan juga meninggalkan istrinya sendirian di rumah. 

Sesampainya di ladang, Kyai Pasir mengayunkan cangkulnya beberapa kali, namun tiba-tiba ia merasa sangat pusing dan berkunang-kunang. Seluruh tubuhnya gatal-gatal dan terasa sangat panas sekali. 

Seluruh tubuhnya digaruk tetapi rasa gatalnya tak kunjung reda. Karena tak kuat lagi, akhirnya Kyai Pasir jatuh terguling di atas tanah untuk mengurangi rasa gatal di atas tubuhnya. 

Hal sama dialami oleh Nyai Pasir di rumah. Sehabis memakan telur separuh dirumah, Nyai Pasir merasa tubuhnya sangat panas dan juga gatal. Karena tak kuat ia berlari ke ladang dan bermaksud meminta pertolongan kepada suaminya. 

Tanpa disangka, betapa terkejutnya Nyai Pasir setelah sampai di ladang, ia tak menemukan suaminya dan hanya melihat seekor ular besar berguling-guling di atas tanah seolah sangat kesakitan. Ternyata Kyai Pasir telah berubah menjadi seekor ular naga besar yang terus berguling membuat putaran lubang di tanah yang kian membesar. 

Tak kuat menahan diri, akhirnya Nyai Pasir terjatuh di atas tanah dan ikut berguling-guling bersama Kyai Pasir yang sebelumnya sudah berubah menjadi ular naga. Tak lama tubuh Nyai Pasir juga berubah menjadi seekor ular naga besar sama seperti suaminya. 

Karena putaran di tanah itu semakin kencang, lubang yang terbentuk juga semakin besar dan terus membesar selama berbulan-bulan lamanya. Lubang ini semakin dalam dan memancarkan air yang semakin deras hingga penuh sampai akhirnya membentuk sebuah telaga. 

Hingga kini masyarakat sekitar mengenal telaga ini sebagai telaga sarangan.

 

Editor : Abdul Muis Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network