JEMBER, iNewsJember.id - Jika mengunjungi kota Bandung tak lengkap jika belum menikmati kuliner khasnya. Salah satu kuliner khas kota ini adalah Kue Balok.
Asal usul Kue Balok masih menjadi misteri, sebab ada yang mengatakan kue ini berasal dari daerah Garut dan ada juga yang mengatakan jika kue ini berasal dari Bandung.
Kue ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda yakni sekitar tahun 1920-an. Banyak variasi kue-kue tradisional yang muncul akibat campuran kebudayaan Sunda dengan roti-roti khas Belanda yang memiliki citarasa manis. Kue balok merupakan makanan yang terlahir dari akulturasi antara dua kebudayaan ini.
Dulu kue ini memiliki tekstur yang padat dan sering dijadikan sebagai menu sarapan oleh masyarakat Belanda di Bandung. Mereka lebih suka Kue Balok dibandingkan dengan roti karena kue ini cukup membuat kenyang. Dengan berjalannya waktu, resep Kue Balok mulai tersebar luas hingga ke masyarakat pribumi.
Pada tahun 1952 hingga 1959, keberadaan kue balok sangat populer di kalangan pribumi dan menjadi salah satu alternatif sarapan selain bubur hanjeli. Kue Balok juga banyak dijajakan di pinggir jalan dengan menggunakan gerobak pikul. Kue ini biasanya disajikan bersama teh dan kopi. Dulunya pedagang Kue Balok banyak yang mangkal di Jalan Astana Anyar Persimpangan Pangarsih dan Tegalega, Bandung.
Kue ini juga dijuluki “ jibeuh “ singkatan dari hiji oge seubeuh yang memiliki arti “ satu pun kenyang “. Sebab Kue Balok mengandung banyak sekali kalori dan saat dikunyah terasa sangat padat sehingga bisa membuat perut terasa kenyang.
Pada tahun 1960-an Kue Balok hampir berganti nama menjadi Kue Robur. Karena pada saat itu, Kota Bandung terdapat bantuan bis kecil dengan merk Robur dari Jerman Timur. Alasan penggantian nama ini, karena bentuk Kue Balok sangat mirip dengan bentuk bus Robur. Namun, hal ini tak jadi dilakukan karena masyarakat sudah cukup familiar dengan nama Kue Balok. Kue ini memiliki citarasa yang manis, padat dan berukuran cukup besar, sehingga masyarakat Bandung menjadikan kue ini sebagai salah satu menu sarapan. Kue Balok juga dianggap mengenyangkan daripada roti Belanda dan juga kue kering.
Kue Balok terbuat dari bahan dasar tepung terigu, vanili, telur, susu kental manis, soda kue, margarin dan juga gula pasir. Untuk Kue Balok yang klasik, proses pembuatannya masih sangat tradisional yakni menggunakan panas dari api arang kayu. Kue Balok dimasak secara perlahan hingga matang. Sehingga kue ini memiliki aroma bakar yang sangat khas dan kuat.
Kelembutan Kue Balok hampir menyamai kue pukis. Makanan ini bisa didapatkan di Kedai Mang Udju, salah satu penjual Kue Balok yang terkenal di Bandung. Kedai ini berlokasi di Jalan Cihapit tepatnya di sebelah Surabi Cihapit. Mulai pagi hingga malam, kedai ini tak pernah sepi. Kue Balok menjadi sebuah bukti bahwa jajanan jadul masih banyak digemari, apalagi jika diberi beberapa inovasi yang menarik.
Editor : Abdul Muis Setiawan
Artikel Terkait