Umbul Jumprit, Mata Air Suci bagi Umat Buddha

Intan Eka
Umbul Jumprit, Mata Air Suci Bagi Umat Buddha ( foto : istimewa )

Situs Umbul Jumprit juga termasuk salah satu situs suci bagi umat Buddha. Situs ini merupakan tempat semedi bagi biksu atau pun masyarakat awam. Masyarakat juga banyak yang berziarah ke makam Ki Jumprit yang letaknya tak jauh dari Umbul Jumprit. Setelah itu dilanjutkan dengan bermeditasi dan juga mandi kungkum. 

Pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon merupakan puncak ramainya para peziarah. Dua hari ini dianggap sangat keramat. Para pengunjung juga banyak yang datang pada tanggal 1 Suro untuk bermeditasi dan juga mandi setelah lewat tengah malam. 

Dengan mandi di Umbul Jumprit dipercaya dapat membersihkan seseorang dari bekas-bekas gangguan makhluk gaib akibat mempelajari ilmu gaib. Ada yang unik dari rangkaian para peziarah, yakni seusai kungkum para peziarah akan membuang celana dalam sebagai simbol untuk membuang sial. 

Tradisi ini diyakini oleh para peziarah bahwa ada rejeki baru yang akan datang. Jangan heran jika melewati kawasan ini dan menemukan celana dalam di beberapa sudut jalan.  

Selain mandi,para pengunjung biasanya akan membasuh muka untuk menikmati kesegaran mata air ini. Sebagian orang juga percaya bahwa air Jumpit bisa membuat wajah awet muda, enteng rejeki dan enteng jodoh. 

Dulu Umbul Jumprit hanya diketahui oleh kalangan tertentu saja, tetapi sejak tahun 1980-an, jumlah pengunjung terus meningkat terutama yang ingin berziarah ke makam Ki Jumprit dan mandi kungkum. 

Disebutkan dalam serat Centhini bahwa Jumprit selalu dikaitkan dengan legenda Ki Jumprit yang merupakan ahli nujum di Kerajaan Majapahit. Ki Jumprit bukan hanya sakti mandraguna, tetapi ia juga merupakan seorang putra Prabu Brawijaya yang merupakan seorang Raja dari Kerajaan Majapahit. 

Jumprit meninggalkan kerajaan, agar bisa mengamalkan ilmu dan kesaktiannya kepada masyarakat. Perjalanannya berakhir di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. 

Jika berkunjung ke Umbul Jumprit, para pengunjung akan melihat kera yang berkeliaran di tempat ini. Kera yang berada di kawasan Umbul ini dipercaya sebagai keturunan dari Ki Dipo yang merupakan seekor monyet yang menemani Ki Jumprit bertapa, dengan seekor kera betina dari Pegunungan Pleret. 

Pemandangan alamnya pun sangat indah, dengan hutan pinus yang membentang serta udara segar yang sangat baik untuk kesehatan. Banyaknya pepohonan dan letaknya di lereng Sindoro membuat hawa panas sangat enggan menyapa tempat tersebut. Wisatawan juga bisa bertemu dengan sekawanan burung yang terbang bebas di alam. Sehingga terdengar ocehan burung yang saling bersahutan. 

 

Editor : Abdul Muis Setiawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network