Sosialisasi Perda di Jember Ternyata Dilakukan secara Tertutup

JEMBER,iNewsJember.id-Anggota DPRD Kabupaten Jember Tri Sandy Apriana Fraksi PANdekar yang juga menantu Bupati Jember Hendy Siswanto menolak diwawancarai oleh sejumlah wartawan saat menggelar kegiatan Sosialisasi Daerah (Sosper), Rabu (11/10). 

“Maaf mas, kami tidak mengundang wartawan untuk kegiatan ini," ucap Tri Sandi kepada salah satu wartawan media online saat mendatangi dirinya meminta untuk wawancara terkait kegiatan tersebut.

Kegiatan Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Jember Tahun 2023 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang digelar di Aula PB. Soedirman Pemkab Jember ini menimbulkan tanda tanya, sebab tidak seharusnya kegiatan sosialisasi bersifat rahasia, apalagi berkaitan dengan kepentingan masyarakat se Kabupaten Jember.

“Kok bisa ya,? padahal ini kan sosialisasi. Menginformasikan kepada masyarakat,” kesal AL, salah satu wartawan media online yang meminta untuk wawancara kepada Tri Sandi Apriana.

Pantauan di lokasi, beberapa orang yang hadir dalam acara itu mengenakan kaos bertuliskan “Sahabat Tri Sandi” serta penerima tamu yang duduk di luar ruangan Aula kompak mengenakan kaos yang bertuliskan PSSI.

penerima tamu kegiatan Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Jember Tahun 2023 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang digelar di Aula PB. Soedirman Pemkab Jember.

Hal itu semakin menampakkan keanehan bagi wartawan yang hadir saat itu, “kegiatan sosialisasi tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat kok pesertanya banyak yang memakai kaos PSSI,” tanya AL.

Saat media menyampaikan tujuan lain, yakni terkait persoalan ASKAB (Asosiasi Sepak Bola Kabupaten), mengingat Tri Sandy juga sebagai ketua ASKAB Jember pun, juga tidak ditanggapi. "Kalau soal ASKAB, nanti siang saja mas, ada jam nya," ujar Tri Sandy. 

Salah satu dari wartawan yang hadir juga berupaya mengkonfirmasi kepada ketua DPRD Jember Itqon Sauqi, tentang kegiatan sosialisasi Perda yang tidak boleh diliput lewat pesan whatsapp belum direspon.

Editor : Eko Riswanto