Kawasan Wisata Air Terjun Saluopa, Bak Oase di Tengah Cuaca Panas

JEMBER, iNewsJember.id - Poso merupakan salah satu kabupaten yang berada di Sulawesi Tengah. Beberapa daerah yang masuk kedalam kawasan regionalnya berada di pesisir pantai yang cukup panas. Namun, jika ingin merasakan pengalaman yang sedikit berbeda, wisatawan bisa mengunjungi salah satu objek wisata yang menjadi andalan dari Provinsi Sulawesi Tengah. Tempat wisata ini bernama Air Terjun Saluopa. 

Air Terjun Saluopa berada di sebuah desa yang hanya berjarak sekitar 12 kilometer dari arah barat Kota Tentena. Lokasi wisata ini tepat berada di Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso. Keberadaan air terjun ini bak oase di Kabupaten Poso yang panas. Air terjun ini memberikan kesegaran air dan udara serta pemandangan alam yang masih sangat alami dan asri. 

Air Terjun Saluopa memiliki sebuah keunikan tersendiri, karena air terjun ini terdiri dari dua belas tingkat, dimana di setiap tingkat terdapat kolam kecil yang menampung air dari aliran air terjun. Kolam ini bisa digunakan oleh pengunjung untuk berenang atau hanya sekedar berendam. Air terjun ini juga diberi julukan sebagai air luncur. 

Tak perlu khawatir ketika ingin menjelajah wisata ini, karena telah tersedia tangga batu untuk memudahkan para pengunjung menikmati keindahan dari air terjun ini. Jika mengunjungi lokasi Saluopa ibarat perjalanan dalam mencari harta karun, sebab lokasi air terjun berada di dalam hutan tropis yang mengharuskan para wisatawan untuk berjalan menyusuri hutan sebelum mencapai lokasi. 

Selama perjalanan menuju lokasi, pengunjung dapat menikmati suasana hutan tropis yang dipenuhi pepohonan lebat dan juga suara-suara alam yang dihasilkan oleh para binatang yang hidup bebas di hutan ini. 

Air terjun ini merupakan objek wisata yang selalu menjadi andalan masyarakat di sekitar Kabupaten Poso. Jika mengunjungi tempat ini, wisatawan diharuskan tetap menjaga kebersihan lingkungan disekitar kawasan objek wisata. Supaya Air Terjun Saluopa selalu terjaga dan terhindar dari tumpukan sampah. 

Editor : Abdul Muis Setiawan