7 Penyebab Hipertensi yang Perlu Diketahui, Nomor 6 Sering Terjadi

JEMBER,iNews.id - Hipertensi merupakan kondisi dimana tubuh memiliki kadar tekanan darah yang tinggi atau diatas batas normal. Tekanan darah pada saat hipertensi bisa mencapai angka pertama atau sistolik 140 mmHg atau bahkah bisa lebih. Sedangkan pada angka kedua atau diastolik mencapai 90 mmHg. 

Data dari WHO ( Organisasi Kesehatan Dunia) pada tahun 2015 lalu menunjukkan bahwa satu dari tiga orang di dunia terkena hipertensi. Diperkirakan jumlah orang yang terkena penyakit ini sekitar 1,13 miliar orang.

Baca Juga

Perlu Tau! Ternyata 3 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Picu Hipertensi

Jumlah orang yang terkena hipertensi bisa diperkirakan akan terus meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 bisa mencapai 1,5 miliar orang.  

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018, penduduk Indonesia yang terkena hipertensi mencapai 34,1 persen. Persentase ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya, yakni pada tahun  2013 yang hanya mencapai 25,8 persen. 

Dari jumlah ini, diperkirakan hanya satu dari tiga kasus hipertensi yang terdeteksi dengan cepat. Sedangkan sebagian penderita tak menyadari jika terkena penyakit hipertensi..

Baca Juga

5 Cara Ini Terbukti Efektif Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil

Dibawah ini ada beberapa penyebab hipertensi yang perlu diketahui, supaya bisa lebih meningkatkan kewaspadaan pada penyakit yang satu ini.

1. Penuaan

Sebuah resiko hipertensi pada orang lanjut usia atau lansia akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pria akan lebih beresiko terkena penyakit ini, tetapi tidak menutup kemungkinan resiko ini juga bisa menyerang wanita. Pada pria, resiko ini akan semakin meningkat saat memasuki usia 64 tahun keatas. Sedangkan pada wanita, resiko ini akan meningkat saat memasuki usia 65 tahun ke atas.

2. Faktor Keturunan

Sama seperti penyakit lainnya, ternyata faktor keturunan juga bisa mempengaruhi hipertensi. Seseorang yang terlahir dan tumbuh bersama dengan keluarga yang terkena hipertensi, kemungkinan besar sangat beresiko terkena hipertensi. 

3. Berat Badan Berlebih atau Obesitas 

Kelebihan berat badan dari ambang batas ideal sangat beresiko akan terkena hipertensi. Dalam kondisi ini jantung akan bekerja lebih keras untuk memasok kadar oksigen dan juga nutrisi ke pembuluh darah. Sehingga jika sudah mengalami obesitas lebih baik menghindari makanan yang bisa memicu penyakit hipertensi.

4. Kurang Gerak dan Jarang Olahraga 

Orang yang jarang bergerak dan jarang melakukan olahraga ternyata bisa lebih beresiko terkena hipertensi. Jika jarang bergerak detak jantung akan cenderung lebih cepat. Semakin cepatnya detak jantung, maka jantung akan lebih bekerja keras dengan begitu tekanan darah pada tubuh akan semakin meningkat. Kurang gerak juga bisa memicu terjadinya obesitas sehingga resiko terkena hipertensi akan semakin meningkat. 

5. Merokok

Rokok memiliki bahan kimia yang bisa membuat lapisan dinding pada pembuluh darah arteri menyempit. Sehingga jantung akan bekerja keras dan membuat tekanan darah naik drastis. Kenaikan tekanan darah akan merusak pembuluh darah dan bisa menyebabkan penyakit jantung. 

6. Stres Berlebihan 

Stres ternyata bisa menyebabkan hipertensi, karena saat stress tekanan darah akan naik seketika. Jika stress tidak dikontrol dengan baik, bisa menyebabkan pola makan serta gaya hidup menjadi tidak sehat. Pola makan dan juga gaya hidup tidak sehat jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan terjadinya hipertensi. Kebanyakan stress berlebihan dialami oleh orang dewasa. 

7. Penyakit tertentu 

Hipertensi juga bisa berasal dari penyakit tertentu seperti gangguan tidur apnea, penyakit ginjal, tumor kelenjar adrenal, penyakit tiroid, dan juga kelainan pada pembuluh darah. 

Inilah 7 penyebab utama penyakit hipertensi bisa terjadi. Padahal hipertensi adalah penyebab utama adanya penyakit serangan jantung, stroke, atau bahkan gagal ginjal. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya tinggalkan gaya hidup yang kurang sehat dan mulai dengan gaya hidup yang lebih sehat. 

Editor : Abdul Muis Setiawan