MOSKOW,iNews.idJEMBER –Insiden jatuhnya pesawat militer Rusia pada Senin (17/10) malam waktu setempat di daerah pemukiman Yeysk, sebuah kota di Rusia barat daya dekat perbatasan dengan Ukraina meniwaskan sedikitnya empat (4) orang. Selain empat korban meninggal Berdasarkan keterangan dari Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap bahwa insiden tersebut, juga terdapat 25 korban luka-luka yang dibawa ke rumah sakit.
Gubernur regional, Veniamin Kondratyev menyampaikan bahwa api muncul dari pesawat militer tersebut juga menyambar sebuah bangunan perumahan berlantai sembilan, namun berhasil dipadamkan.
Oksana, seorang penduduk setempat mengatakan bahwa daerah itu telah ditutup.Dia terjebak dalam lalu lintas saat dia mendengar kabar tersebut.
"Mungkin ada ledakan. Semuanya terbakar di dalam. Ada asap," kata Oksana, seperti dilansir dari Bisnis.com pada Selasa (18/10).
"Jelas saya syok. Anak saya sendirian di rumah. Kami sudah biasa tidur dengan ketakutan setiap hari, Mariupol tepat di seberang kami," kata Oksana, merujuk pada pelabuhan terdekat Ukraina yang dikepung awal tahun ini oleh pasukan Rusia.
Kejadian itu direspon cepat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Seketika poihaknya memrintah untuk segera memberikan bantuan kepada korban. Lalu, Kremlin menyampaikan pesan dari Putin untuk memerintahkan semua bantuan yang diperlukan diberikan kepada korban dalam insiden pesawat militer. “Pada 17 Oktober 2022, saat lepas landas untuk melakukan penerbangan pelatihan dari lapangan terbang militer Distrik Militer Selatan, sebuah pesawat Su-34 jatuh,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam keterangan tertulisnya.
Pihak Kementerian mengungkap bahwa jet militer tersebut tidak berfungsi setelah salah satu mesinnya terbakar saat lepas landas. "Di lokasi jatuhnya Sukhoi Su-34, di halaman area perumahan, bahan bakar pesawat terbakar," kata kementerian itu.
Terlihat juga gambar yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa blok tempat tinggal era Soviet dilalap api. Api mencapai lima dari sembilan lantai sebuah bangunan tempat tinggal. Menurut layanan darurat yang dikelola oleh negara Rusia, api menyebar lebih dari 2.000 meter persegi. Pemerintah Krasnodar setempat juga mengatakan ada sekitar 600 orang yang biasanya tinggal di gedung tersebut. "Gubernur memerintahkan keberadaan setiap penduduk untuk ditetapkan," kata pemerintah. Veniamin Kondratyev, berada di lokasi pada Senin (17/10) malam. Dia mengatakan bahwa pemerintahannya "memberikan bantuan maksimal" kepada penduduk, dan berjanji untuk mencari tahu apakah apartemen itu akan diperbaiki, atau membangun apartemen baru. Kondratyev sebelumnya juga menyampaikan di Telegram bahwa semua unit pemadam kebakaran dan penyelamatan di wilayah tersebut sedang berupaya memadamkan api.
Editor : Abdul Muis Setiawan