Pilkada Jember Memanas, Oknum Kades Bubarkan Senam Relawan Hendy

Eko Riswanto
Emak-emak relawan Paslon Hendy Siswanto dibubarkan oleh Kades Sembiro saat hendak melaksanakan kegiatan senam di lapangan. Foto/Hasil tangkapan layar video.

JEMBER,iNewsJember.id - Tensi politik menjelang Pilkada 2024 di Kabupaten Jember mulai memanas. Tidak lama ini Kepala Desa Semboro Jember, Antoni membubarkan acara senam yang dilaksanakan oleh pendukung Pasangan Calon (Paslon) Petahana Hendy Siswanto.

Acara itu direncanakan bakal dihadiri oleh Hendy. Namun oleh Kades dibubarkan sebelum kegiatan tersebut terlaksana. Salah satu peserta, Indrijati mengaku kecewa dengan sikap arogan Kades tersebut.

"Ternyata, ditolak sama Toni (panggilan kades). Saya ngomong, kenapa kok begini. Karena tidak ada izin, saya tanya, izin yang bagaimana pak. Izin secara tertulis (jawab Antoni)," Kesal Indrijati.

Pengurus PDIP Jember itu mengatakan, semua peserta senam itu merupakan relawan dan simpatisan partai pengusung pasangan Hendy dan Gus Firjaun. 

Ratusan Emak-emak yang mengikuti senam itu menggunakan lapangan di wilayah setempat, yang merupakan fasilitas umum.

"Saya rakyat, kenapa tidak boleh. Sedangkan Polsek sudah mengizinkan, kecamatan, Koramil juga dan tidak ada masalah. Sudah menyampaikan surat izin kok ditolak. Saya sempat eker-ekeran dan ngamuk," urainya.

"Ini adalah fasilitas yang harus dipergunakan oleh rakyat. Diam saja orangnya, terus pergi. Kalau jadi pimpinan itu yang bijaksana, kenapa. Kalau memang fasilitas itu dipakai, silahkan dipakai," ucap dia dengan nada geram.

Memang, saat pembubaran acara senam kepala desa tidak bersama pihak keamanan, tapi bersama perangkat desa. Bahkan pihak panitia senam sudah memberikan surat ke pihak desa sehari sebelumnya, namun ditolak karena waktu yang terlalu dekat. 

Atas penolakan itu, para peserta senam yang berasal dari Semboro dan Umbulsari akhirnya berpindah tempat ke halaman rumah warga. 

Kepala Desa Semboro Antoni saat dihubungi sejumlah wartawan menyampaikan alasan penolakan itu karena tidak ada izin. 

"Tiba-tiba mengadakan acara besar dan itu bukan hanya orang semboro saja, tapi banyak dari luar desa. Kita punya tatanan prosedur, jadi mereka harus izin dulu ke desa," akunya. 

Antoni mengaku, surat yang dikirim ke desa itu kemarin, dan pihak desa membalas surat tidak mengizinkan memakai lapangan. "Baru diserahkan kemarin, dan sudah kita balas dengan surat, desa tidak mengizinkan," akunya.

Editor : Eko Riswanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network