JEMBER,iNewsJember.id - Puluhan warga Dusun Jedingan, Desa Sumberpinang Kecamatan Pakusari Jember, Jawa Timur memblokade akses menuju ke pertambangan. Penutupan jalan ini sebagai bentuk protes terhadap aktivitas tambang “gumuk” di desa, Jumat (15/9).
Tambang galian golongan C yang diprotes oleh warga tersebut diduga ilegal alias tidak memiliki izin resmi dari pemerintah. Sementara aktivitas penambangan sudah beroprasi sejak tahun 2021.
Ironisnya pemerintah desa setempat yakni Kepala Desa seolah menutup mata. Sang Kades mengaku tidak mengetahui, padahal aktivitas pertambangan itu sudah beroprasi kurang lebih dua setengah tahun.
“Kalau ijin ini langsung dengan pihak penambang, tidak ada ijin dengan Kepala Desa. Saya baru tahu dua hari dari kejadian ini, dikasih tahu sama warga,” ujar Kades Mulyono.
“Jadi kesepakatan warga lagsung ditutup. Tidak ada alasan lagi.” Tambahnya.
Aktivitas pertambangan ini dikeluhkan oleh warga karena tidak sesuai dengan perjanjian awal. Berdasarkan surat perjanjian, penambang hanya diperbolehkan menambang “gumuk” yang luasnya kurang lebih satu hektare ini rata dengan tanah sekitar. Namun faktanya tidak demikian. Penambang mengeruk tanah “gumuk” melebihi dataran tanah ke bawah hingga kurang lebih sepuluh meter. Tidak hanya itu, aktivitas keluar masuk truk pegangkut hasil tambang pun juga merusak jalan dan membahayakan pengguna jalan dan anak.
“Kami melakukan penutupan tambang pak, karena membahayakan warga. Menggangu akses anak ke sekolah serta semua warga di Dusun Jeding Jambuan. Jalan juga rusak,” ujar Bahrul ketua pemuda di desa ini.
Bahrul khawatir jika penambangan liar ini terus dibiarkan akan mengancam keselamatan warga sekitar. “Tidak ada aktivitas penambangan gumuk, aktivitas penggalian gumuk ditutup total sudah pokoknya pak,” tutupnya.
Semula mereka (warga) berniat melakukan penutupan jalan menggunakan bambu namun, aksi tersebut sempat terhalangi oleh aparat kepolisian serta Propos yang turut hadir saat itu, sehingga warga hanya memasang banner di tepi jalan bertuliskan “kami warga jeding dan jambuan menolak!!! Dum truk tambang melewati sepanjang jalan jambuan”.
Editor : Eko Riswanto
Artikel Terkait