JEMBER, iNewsJember.id - Keberadaan Air Terjun Mata Jitu Sumbawa sangat tersembunyi. Destinasi ini berada di dalam hutan di Pulau Moyo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Dari kejauhan akan terdengar gemericik air yang tenang di dalam keheningan hutan, sehingga membuat suasana di lokasi air terjun menjadi sangat nyaman. Air terjun Mata Jitu telah menjadi bagian dari cagar alam Indonesia. Konon air terjun ini sudah ada sejak jutaan tahun silam. Perpaduan antara warna hijau tua dan muda seolah-olah menghipnotis wisatawan yang sedang berlibur di tempat ini.
Air terjun ini memiliki empat undak serta tujuh kolam dibawahnya. Dari bentuk inilah warga setempat memberi nama cagar alam ini Air Terjun Mata Jitu. Kata “ Mata Jitu “ memiliki arti sebagai mata air jatuh tepat pada kolam dibawahnya secara berurutan. Air terjun ini sekilas mirip dengan konsep terasering.
Keunikan ini banyak mengundang wisatawan. Tak hanya wisatawan domestik saja, ternyata wisatawan asing juga banyak menghabiskan waktu berlibur di tempat ini. Bahkan tuan putri dari kerajaan Inggris, Lady Diana sudah pernah mengunjungi tempat ini. Tak heran jika pada akhirnya warga setempat memanggil air terjun ini sebagai Queen Waterfall Sumbawa.
Selain memiliki pesona air terjun yang berundak-undak, wisatawan juga akan disuguhkan keindahan bebatuan eksotis yang berada di sekitar air terjun. Bebatuan ini sebenarnya sudah terbentuk sejak ribuan tahun silam. Pesona keindahan batuan stalaktit dan stalakmit yang berada di permukaan dinding air terjun akan menambah Pesona Mata Jitu Waterfall semakin eksotis.
Jarak lokasi wisata sekitar 21 kilometer dari pusat kota Sumbawa Besar atau Kabupaten Sumbawa. Lokasi ini berada di Dusun Oiramu, Desa Labuan Aji, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Jika ingin berkunjung kesana, wisatawan bisa menyewa perahu yang dipunyai oleh para nelayan. Untuk menuju Pulau Moyo diperlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Selama perjalanan wisatawan akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Perahu ini hanya bisa menampung sebanyak 20 orang. Selain mengangkut penumpang, perahu ini juga bisa mengangkut sepeda motor, bahan makanan, atau peralatan lainnya. Biaya ke Pulau Moyo dibanderol sekitar Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per orang.
Sesampainya di desa Ai Bari, perjalanan akan dilanjutkan menggunakan sepeda motor. Kira-kira lama perjalanan yang ditempuh sekitar 20 menit. Setelah sampai, wisatawan akan disuguhkan pemandangan tropis yang sangat mempesona.
Editor : Abdul Muis Setiawan
Artikel Terkait