JEMBER, iNewsJember.id - Keripik Kelakai adalah camilan khas dari daerah Kapuas, Kalimantan Tengah yang terbuat dari daun muda tanaman kelakai.
Tanaman Kelakai termasuk kedalam tanaman ganggang yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak. Tanaman ini dipercaya memiliki berbagai manfaat seperti bisa mengobati diare, menambah darah, dan juga menjaga kulit awet muda.
Tanaman Kelakai merupakan jenis tumbuhan yang termasuk plasma nutfah di Kalimantan Tengah. Tanaman ini termasuk kedalam tanaman paku-pakuan yang tumbuh di daerah rawa gambut yang biasanya hidup di lahan basah. Kelakai memiliki banyak sekali kandungan gizi seperti protein, serat, lemak, air, vitamin dan juga mineral yang sangat berguna bagi kesehatan.
Tanaman Kelakai umumnya bisa bermanfaat untuk mengatasi diare, demam, sakit kulit, penambah darah, serta dipercaya bisa menjadi obat awet muda. Masyarakat Dayak biasanya menggunakan tanaman kelakai untuk mengobati anemia. Kelakai juga berkhasiat untuk mencukupi Fe pada ibu menyusui dan juga balita.
Selain digunakan sebagai bahan makanan, masyarakat Dayak juga mengolah tanaman kelakai menjadi keripik. Cara membuat cemilan ini sangat mudah. Daun kelakai yang muda dan telah dibersihkan dimasukkan kedalam adonan tepung bumbu yang telah dibuat. Kemudian tanaman kelakai ini digoreng diatas minyak yang panas dan penuh.
Tanaman Kelakai kini banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan tengan. Biasanya tanaman ini dibanderol dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 2.00 per ikat. Jika tak ingin membeli, kelakai bisa ditemukan di daerah rawa. Dibutuhkan kejelian dalam mencari kelakai, pasalnya tanaman ini tumbuh diantara tanaman-tanaman lainnya.
Keripik Kelakai merupakan camilan khas masyarakat Dayak Kapuas dan dibanderol dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 20.000 rupiah. Keripik ini biasanya dijadikan cemilan saat bersantai bersama keluarga.
Editor : Abdul Muis Setiawan
Artikel Terkait