Gempa di Cianjur yang berkekuatan 5,6 m mengakibatkan beberapa fasilitas air bersih tertutup reruntuhan gempa.
Dua titik wilayah Cianjur dalam beberapa hari ini mengalami krisis air bersih. Ada dua wilayah yang terdampak langsung gempa ini, yaitu Desa Cirumput dan Kecamatan Cugenang. Sebelumnya air bersih di dua wilayah tersebut dikelola oleh Perumdam Tirta Mukti. Sedangkan sekarang setelah gempa terjadi sumber mata air tersebut mengalami beberapa kerusakan sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan air seperti biasanya.
Menurut pihak Dewan Pengawas Perumdam Tirta Mukti di Kab. Cianjur, Deden Abdul Aziz, terjadi kerusakan pada pipa utama yang menjadi penghubung dengan sumber mata air mengalami pergeseran. Sehingga pendistribusian air bersih kepada masyarakat terganggu dan malah tidak bisa dilakukan.
Sebab Pasokan air di wilayan Kec. Cugenang dan Karangtengah bersumber dari sumber mata air dari Desa Cirumput.
"Sampai hari ini (Rabu) pasokan air bersih belum berjalan normal karena dampak
gempa," kata Deden, Rabu ( 23/11 ) dikutip dari Medcom.id
Upaya untuk mengantisipasi terbatasnya air bersih pihak Perumdam Tirta Mukti mengarahkan beberapa tangki. Salah satu upaya ini diharapkan kebutuhan air bersih bagi masyarakat bisa di penuhi untuk beberapa hari ke depan.
“Karena armada (tangki) cukup terbatas, jadi pasokan air bersih ke masyarakatdisesuaikan kebutuhan," terangnya.
Dalam pendistribusian air bersih ini dilakukan secara bergilir. Pendistribusian ini pun harus merata dengan memerhatikan akses jalan yang kemungkinan sangat sulit dijangkau.
"Kita juga banyak dibantu armada tangki air dari daerah terdekat, seperti dari Sukabumi juga ada. Mudah - mudahan bisa mencukupi dan membantu masyarakat," ucapnya.
Pihak Perumdam Tirta Mukti juga tidak bisa memprediksi waktu untuk menyelesaikan perbaikan akibat pasca gempa ini. Namun pihaknya mengupayakan untuk mempercepat proses perbaikan di daerah sumber mata air yang terdampak. Supaya pendistribusian air bersih tidak terhambat lagi
"Sulit diprediksi. Tapi diupayakan sepekan inj bisa segera diselesaikan. Petugas di lapangan masih berupaya menyelesaikannya," ujar Deden.
Editor : Abdul Muis Setiawan
Artikel Terkait