JEMBER,iNews.id-Jam’iyah Khotmil Qur’an dan Sholawat Nariyah (JKSN Pergerakan). Digagas sejak tahun 2016 oleh Ach. Faidy Suja’ie (AFS).
JKSN Pergerakan besutan AFS ini awalnya dibentuk untuk memberi wadah kepada alumni kampus yang ada di Jember dan masih menetap di Jember, Jawa Timur. Wadah ini diagendakan agar persabahatan yang sudah terjalin semasa di kampus tidak luntur dan hilang begitu saja. Dengan diinisiasi oleh AFS, forum silaturrahim ini diisi dengan Khataman Qur’an.
Tujuh tahun berjalan, kegiatan positif itu terus dilakukan dengan istiqomah. Kini anggotanya pun terus bertambah dan tidak berhenti di kalangan para alumni saja. Tak dipungkiri, keberadaan JKSN Pergerakan sudah mulai akrab di telinga masyarakat. Selain mahasiswa aktif di Jember, anggota jamaah JKSN Pergerakan saat ini juga sudah mulai merambah ke masyarakat di desa-desa. Tentu mereka yang memiliki kesadaran untuk mengamalkan kitab suci Al-Qur’an.
Tidak hanya itu, AFS juga memberi wadah silaturahim melalui grup WhatsApp khataman online. Anggotanya tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Tentu dengan tujuan yang sama, hubungan yang sudah terbangun agar tetap tersambung sebab bagi AFS bersabahat itu sampai mati.
Kegiatan khataman ini dilaksanakan setiap bulan secara bergantian.
Tradisi yang dilakukan JKSN Pergerakan sebelum khataman Al-Qur’an dimulai terlebih dahulu diisi dengan tausyiah keislaman yang biasa disampaikan oleh Inisiator Khotmil Qur’an (AFS). Lalu dilanjutkan dengan pembacaan tawasul kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat-sahabatnya, kepada para leluhur yang terdahulu juga kepada ulama-ulama, dan para ahli kubur.
Menurut AFS JKSN Pergerakan ini dibentuk untuk memberi wadah kepada sahabat-sahabatnya yang menetap di Jember termasuk juga kepada mahasiswa aktif di Jember.
“Terutama yang punya keinginan bersama-sama untuk mengamalkan membaca Al-Qur’an,” jelas mantan Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember 2007-2008 itu.
Menurut pria kelahiran Sumenep itu, khataman rutin ini akan semakin meneguhkan rasa keimanan serta mendatangkan rahmat dari Allah SWT dan mendapatkan perlindungan Dari Nya.
Ketika seorang muslim membaca Al-Quran, lanjut dia, maka orang tersebut akan menjadikan suasana sekitarnya menjadi lebih damai, tenang dan penuh keberkahan.
“Pahala sudah pasti, Insyallah. Karena itu janji Allah sebagai umat yang shalih (sering membaca Al Quran) akan dilimpahkan pahalanya,” tutur peraih gelar cumlaude dari Program S2 Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM tersebut.
Editor : Abdul Muis Setiawan
Artikel Terkait