JEMBER,iNewsJember.id- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember melakukan sidak di lokasi LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) PT Solusi Karya Bersama Sejahtera di Dusun Beteng, RT 001 RW 005 Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Jember, Jawa Timur, Selasa (07/11).
Hal ini menyusul adanya laporan dari warga kepada Disnaker. Warga tersebut diduga menjadi korban penipuan oleh PT Solusi Karya Bersama Sejahtera. Kedok dari PT milik Asin Kuraisin ini bisa memberangkatkan Tenaga Migran Indonesia ke Australia.
“Sudah melakukan inspeksi ya faktanya seperti ini, kita semua tahu jadi saya tidak bisa memberi keterangan dulu, karena nanti keterangan akan kita himpun,” ujar Kepala Disnaker Jember Suprihandoko, saat melakukan inpeksi ke rumah Asin Kuraisin.
Kondisi rumah Asin Kuraisin yang sekaligus sebagai kantor PT LPK itu sudah sejak lama tutup. Hal itu membuat pihak Dinas Kesulitan untuk melacak keberadaan Asin bersama keluarganya.
“Mau inspeksi dan monitoring pun dia (Asin Kuraisi Red) tidak mungkin memberikan keterangan apa-apa. Faktanya kita sekarang sudah ke lokasi sudah tidak mendapat keterangan yang jelas,” tuturnya.
“Jadi dia memang sengaja menyembunyikan dan melakukan hal-hal yang menyalahi atutan. Faktanya aktifitas ini berarti bukan hanya sehari dua hari ternyata sudah bertahun-tahun,” imbuh Kadis Suprihandoko.
Meski begitu pihaknya akan berkomitmen mengawal kasus ini jika sewaktu-waktu pihak Dinas dibutuhkan untuk memberikan keterangan.
“Berarti dia kan memang sengaja melakukan hal-hal yang menyalahi aturan. Sebab kewajiban balai latihan itu baik pemerintah maupun swasta harus melapor setiap bulan kepada Disnaker,” ujarnya.
“Kita akan terus mendampingi, apa-apa yang diperlukan sesuai dengan fungsi dari Dinas Tenaga Kerja,” tukas Suprihandoko.
Sementara menurut Agus Riyanto, warga setempat mengaku akhir-akhir ini memang banyak orang dari luar kota mendatangi rumah (Asin Kuraisin). “Sempat tanya-tanya ke saya, dan cerita bahwa yang bersangkutan ditipu oleh Asin Kuraisin,” ujar Agus.
Menurut dia, sejak Oktober 2023 yang bersangkutan sudah keluar dari rumah hingga sekarang. “Denger-denger rumahnya dijual. Perginya hari Jumat (Oktober) yang laki-laki terlebih dulu. Tidak lama kemudian setelah dua minggu istrinya dengan anaknya, yang mengantarkan itu adek keponakanya,” jelas Agus.
Tak sedikit para korban yang mendatangi rumah Asin Kuraisin, mereka bernasib sama dengan korban lainya, yakni merasa ditipu oleh Asin Kuraisin dengan membayar uang puluhan juta untuk mendaftar sebagai Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri.
“Korbanya paling kecil kena Rp50 juta ada yang Rp65 juta bahkan hingga ratusan juta rupiah. Mereka datang juga menagih untuk keberangkatan bekerja ke luar megeri,”tukasnya.
Editor : Eko Riswanto
Artikel Terkait